Kata hijab memang familiar banget belakangan ini. Trend
hijab modern menjamur dimana-mana. Kalau kita ke toko buku, buku-buku tentang
turorial dan fashion hijab udah seperti tukang takjil pas bulan puasa.
Hijab juga sangat familiar di telinga gue. Saat sekolah SD
dan SMP memang gue pakai kerudung, tapi memang hanya sekedar untuk sekolah, bukan
untuk sehari-hari. Karena memang SD dan SMP gue itu sekolah islam. Tapi pas SMA
ya udah mulai terbiasa dan terbuka di lingkungan sekolah negri yang memang
mayoritas gak berhijab.
Lingkungan memang berpengaruh besar.
Saat masuk kuliah, gue memang masih berpakaian seperti
biasa. Tapi sebulan setelah itu, ada yang lain. Dosen materi kuliah Agama dari
kampus baru bisa masuk kasih materi kira-kira satu bulan setelah tahun ajaran
baru. Untuk masuk matkul itu, perempuan muslim wajib menggunakan kerudung. Ya walaupun cuma di kelas Agama aja yang cuma satu
kali pertemuan dalam satu minggu. Tapi menurut
gue ini cukup lucu, temen-temen gue yang mayoritas Islam memandangi gue dengan
keanehan saat gue pakai hijab di kelas. Bukan aneh gak suka, tapi justru mereka
bilang bagus, cocok, dalam artian ya memang cocok untuk perempuan muslim pakai
kerudung. Di prodi gue, memang hanya ada 4 perempuan, 1 diantaranya non-muslim
dan hanya gue yang saat itu belum berkerudung. Yang lebih nyeleneh lagi adalah
temen-temen laki-laki, mereka terus bilang “terusin dong pakenya...bagus kok” “senin
ditunggu ya pake lagi kerudungnya hehe”. Kata-kata itu gak gue anggap sebagai
pujian dan berharap akan dibilang cantik kalau berkerudung tapi justru semakin
memperjelas kalau laki-laki muslim sebenarnya lebih suka melihat perempuan
muslim menutup auratnya.
Sampai dirumah sama sekali gak ada pikiran untuk mikir mau
pake gak ya, nanti kalo pake aneh gak ya, kalo gak pake nanti dibilang apa nih
sama temen-temen. Saat itu gue langsung coba satu
kali pakai dan coba di depan kaca dan bilang dalam hati “bagus kok”. Bukan untuk
pamer atau meninggikan diri sendiri, tapi kok perasaan seolah-olah di kasih
lihat sama Allah, pertama kali nya berkaca, langsung dibikin nyaman dan yakin “udah
harus pake nih”. Dan masuk kuliah selanjutnya sudah dalam keadaan berhijab.
Pemakaian hijab maupun pakaian yang gue pakai sekarang
memang belum sesuai syar’i. Masih ngefans sama jeans/celana, belum terbiasa
untuk pakai rok atau gamis, kadang pakai kerudung masih terlihat sehelai dua
helai rambut yang gak sengaja keluar, atau kadang juga masih lupa untuk pakai
kaus kaki saat pakai flat shoes yang memperlihatkan bagian atas kaki.
Pakai hijab memang bukan berarti merubah perempuan 180
derajat menjadi lebih baik dari penampilan fisik maupun sifat. Pemakaian hijab
hanya menjadi symbol seorang perempuan muslimah menjalankan salah kewajiban
Allah swt. Bukan berarti setelah pakai hijab akan otomatis jadi orang suci.
Tapi ada banyak makna dibalik pemakaian hijab ini yang dapat gue ambil.
Pertama, gue ini memang cenderung kurang percaya diri sama
penampilan. Kalau mau pergi harus pikir beberapa kali mau pakai baju apa dan
rambut nanti gimana. Kurang percaya diri memang ganggu banget. Dan bikin kita
semakin mikirin apa nanti pendapat orang lain terhadap penampilan fisik kita.
Setelah pakai hijab, memang gak langsung over PD, tapi kurang percaya diri itu
mulai berkurang. Yang penting pakai baju nyaman, tertutup, rapi, warna jilbab
dan baju gak bentrok (hehe) sudah berhasil bikin otak gue berpikir ‘nyaman’
untuk keluar rumah. Soal pendapat orang, itu jauh belakangan.
Kedua, terlindungi. Memang yang namanya kejahatan gak akan
pandang bulu sama siapa aja. Tapi dari diri kita sendiri, kalau pakai hijab
sudah ada rasa aman minimal dari hati. Karena kita pakai pakaian tertutup, gak
memperlihatkan aurat yang bisa saja mengundang
kejahatan.
Ketiga, lebih dihormati. Ini juga yang gue alami saat
sekolah. Perlakuan laki-laki terhadap perempuan muslim yang berhijab terlihat
lebih ‘terjaga’. Dalam hal bercanda pun terkadang orang lebih hati-hati.
Keempat, jadi merasa ‘alim’. Alim disini bukan berarti
setelah berhijab jadi orang suci. Tapi ada suatu dorongan yang akan membuat
kita malu dan berpikir berulang kali untuk melakukan hal-hal yang gak baik dan
merusak citra hijab. Jangan sampai mendengar orang bilang “masa perempuan
berjilbab kelakuan nya begitu sih” ke kita. Itu rasanya pasti bikin down gimana
gitu ya..
Memang benar sih, pandangan orang ke perempuan berhijab dan
enggak itu pasti berbeda. Orang-orang pasti akan memiliki ekspektasi tinggi ke
perempuan berhijab karena dianggap lebih islami. Karena semua kan dilihat dari
penampilan luar nya dulu. Untuk urusan orang itu baik atau engga, ya cuma diri
sendiri yang tahu.
Sekarang sudah banyak temen-temen yang berhijab juga. Banyak
juga yang berhijab karena mau memenuhi nazar. Dan gue seneng. Gatau kenapa,
memang ada beberapa temen perempuan yang tadinya gak terlalu gue ‘respect’ tapi
setelah mereka berhijab gue jadi lebih respect dan seneng aja walaupun jarang
ketemu dan notabene gak terlalu deket. Kadang gue suka bercanda sama
temen-temen muslim yang belum berhijab “kapan nih pake jilbabnya..?” banyak
dari mereka yang jawab “insyaAllah ya doain aja” “amin amin doain gue makanya” “mau
sih tapi hijabin hati nya dulu deh” “pengen..tapi
belum srek”. Tapi gue cuma bercanda kok nanya nya hehehe (pasti yang pernah gue
tanya ngerti lah). Kalau masalah hati sih masing-masing orang aja. Tapi agak
kurang setuju sama pendapat “hijabin hati nya dulu” kalau begitu mau sampai
kapan ya baru berhijab-_-
Perkembangan hijab juga makin beragam tapi sayang kadang pemakaiannya
agak jauh dari syar’i. Malah banyak yang pakai hijab tapi lengan baju nya hanya
7/8 bahkan ¾. Terkadang juga baju ngepress badan. Agak sayang sih… Walaupun gue
juga masih jauh dari syar’i tapi seengganya sama-sama berusaha sedikit lebih
menghormati makna dari berpakaian muslimah. Tapi adanya hijab modern sekarang
ini, bisa meningkatkan banyak nya perempuan yang mulai berhijab karena memang
hijab modern itu eye catching, terlihat tetap modis, fashionable dan gak kaku. Ya
istilahnya gak akan kalah lah sama baju-baju jaman sekarang. Gue sendiri belum
pernah sih coba hijab-hijab yang banyak di tutorial hijab gitu, masih ngerasa
gak pantes sih hehe. Masih lebih srek pakai yang gaya biasa dan warna biasa
juga karena gak ribet. Apalagi makna dari kata hijab itu sendiri yang
sebenarnya menjurus kearah ‘sederhana’.
Kalau yang baru mulai berhijab dan merasa aneh atau gak cocok, dicuekin aja. Toh lama-lama jadi biasa. Jadi lebih enak dan merasa justru aneh pas gak berhijab.
Kalau yang baru mulai berhijab dan merasa aneh atau gak cocok, dicuekin aja. Toh lama-lama jadi biasa. Jadi lebih enak dan merasa justru aneh pas gak berhijab.
Tapi bukannya pakai hijab memang seharusnya bukan sesuatu
yang ‘wah’ ya?. Karena menyangkut masalah kewajiban yang memang harus dipenuhi
perempuan muslimah. Ibarat kalau kita melaksanakan shalat lima waktu, jangan
berharap kita akan dieluh-eluhkan orang karena kita mengerjakannya. Karena
shalat lima waktu ya shalat wajib, memang sudah seharusnya dikerjakan.
Dan terlepas dari itu semua, sebagai manusia biasa yang
banyak khilaf nya memang gak bisa dipungkiri, gue pribadi pun masih sangat jauh
dari kata baik, muslimah apalagi sempurna. Juga kalau ada kata-kata dari
pendapat gue di blog ini yang salah mohon dimaklumi ya hehe. Semoga makin banyak temen-temen yang berhijab :D
InsyaAllah jika
satu persatu kewajiban yang Allah swt tetapkan bisa kita kerjakan, kita bisa
jadi manusia yang lebih baik di mata sesama manusia, terlebih di mata Allah
swt. Amin ya rabal alamin