20130804

Hijab



Kata hijab memang familiar banget belakangan ini. Trend hijab modern menjamur dimana-mana. Kalau kita ke toko buku, buku-buku tentang turorial dan fashion hijab udah seperti tukang takjil pas bulan puasa.
Hijab juga sangat familiar di telinga gue. Saat sekolah SD dan SMP memang gue pakai kerudung, tapi memang hanya sekedar untuk sekolah, bukan untuk sehari-hari. Karena memang SD dan SMP gue itu sekolah islam. Tapi pas SMA ya udah mulai terbiasa dan terbuka di lingkungan sekolah negri yang memang mayoritas gak berhijab.


Lingkungan memang berpengaruh besar. 

Saat masuk kuliah, gue memang masih berpakaian seperti biasa. Tapi sebulan setelah itu, ada yang lain. Dosen materi kuliah Agama dari kampus baru bisa masuk kasih materi kira-kira satu bulan setelah tahun ajaran baru. Untuk masuk matkul itu, perempuan muslim wajib menggunakan kerudung.  Ya walaupun cuma di kelas Agama aja yang cuma satu kali pertemuan dalam satu minggu.  Tapi menurut gue ini cukup lucu, temen-temen gue yang mayoritas Islam memandangi gue dengan keanehan saat gue pakai hijab di kelas. Bukan aneh gak suka, tapi justru mereka bilang bagus, cocok, dalam artian ya memang cocok untuk perempuan muslim pakai kerudung. Di prodi gue, memang hanya ada 4 perempuan, 1 diantaranya non-muslim dan hanya gue yang saat itu belum berkerudung. Yang lebih nyeleneh lagi adalah temen-temen laki-laki, mereka terus bilang “terusin dong pakenya...bagus kok” “senin ditunggu ya pake lagi kerudungnya hehe”. Kata-kata itu gak gue anggap sebagai pujian dan berharap akan dibilang cantik kalau berkerudung tapi justru semakin memperjelas kalau laki-laki muslim sebenarnya lebih suka melihat perempuan muslim menutup auratnya. 

Sampai dirumah sama sekali gak ada pikiran untuk mikir mau pake gak ya, nanti kalo pake aneh gak ya, kalo gak pake nanti dibilang apa nih sama temen-temen.  Saat itu gue langsung coba satu kali pakai dan coba di depan kaca dan bilang dalam hati “bagus kok”. Bukan untuk pamer atau meninggikan diri sendiri, tapi kok perasaan seolah-olah di kasih lihat sama Allah, pertama kali nya berkaca, langsung dibikin nyaman dan yakin “udah harus pake nih”. Dan masuk kuliah selanjutnya sudah dalam keadaan berhijab.

Pemakaian hijab maupun pakaian yang gue pakai sekarang memang belum sesuai syar’i. Masih ngefans sama jeans/celana, belum terbiasa untuk pakai rok atau gamis, kadang pakai kerudung masih terlihat sehelai dua helai rambut yang gak sengaja keluar, atau kadang juga masih lupa untuk pakai kaus kaki saat pakai flat shoes yang memperlihatkan bagian atas kaki.

Pakai hijab memang bukan berarti merubah perempuan 180 derajat menjadi lebih baik dari penampilan fisik maupun sifat. Pemakaian hijab hanya menjadi symbol seorang perempuan muslimah menjalankan salah kewajiban Allah swt. Bukan berarti setelah pakai hijab akan otomatis jadi orang suci. Tapi ada banyak makna dibalik pemakaian hijab ini yang dapat gue ambil.

Pertama, gue ini memang cenderung kurang percaya diri sama penampilan. Kalau mau pergi harus pikir beberapa kali mau pakai baju apa dan rambut nanti gimana. Kurang percaya diri memang ganggu banget. Dan bikin kita semakin mikirin apa nanti pendapat orang lain terhadap penampilan fisik kita. Setelah pakai hijab, memang gak langsung over PD, tapi kurang percaya diri itu mulai berkurang. Yang penting pakai baju nyaman, tertutup, rapi, warna jilbab dan baju gak bentrok (hehe) sudah berhasil bikin otak gue berpikir ‘nyaman’ untuk keluar rumah. Soal pendapat orang, itu jauh belakangan.

Kedua, terlindungi. Memang yang namanya kejahatan gak akan pandang bulu sama siapa aja. Tapi dari diri kita sendiri, kalau pakai hijab sudah ada rasa aman minimal dari hati. Karena kita pakai pakaian tertutup, gak memperlihatkan aurat yang bisa saja mengundang  kejahatan.

Ketiga, lebih dihormati. Ini juga yang gue alami saat sekolah. Perlakuan laki-laki terhadap perempuan muslim yang berhijab terlihat lebih ‘terjaga’. Dalam hal bercanda pun terkadang orang lebih hati-hati. 

Keempat, jadi merasa ‘alim’. Alim disini bukan berarti setelah berhijab jadi orang suci. Tapi ada suatu dorongan yang akan membuat kita malu dan berpikir berulang kali untuk melakukan hal-hal yang gak baik dan merusak citra hijab. Jangan sampai mendengar orang bilang “masa perempuan berjilbab kelakuan nya begitu sih” ke kita. Itu rasanya pasti bikin down gimana gitu ya..
Memang benar sih, pandangan orang ke perempuan berhijab dan enggak itu pasti berbeda. Orang-orang pasti akan memiliki ekspektasi tinggi ke perempuan berhijab karena dianggap lebih islami. Karena semua kan dilihat dari penampilan luar nya dulu. Untuk urusan orang itu baik atau engga, ya cuma diri sendiri yang tahu.

Sekarang sudah banyak temen-temen yang berhijab juga. Banyak juga yang berhijab karena mau memenuhi nazar. Dan gue seneng. Gatau kenapa, memang ada beberapa temen perempuan yang tadinya gak terlalu gue ‘respect’ tapi setelah mereka berhijab gue jadi lebih respect dan seneng aja walaupun jarang ketemu dan notabene gak terlalu deket. Kadang gue suka bercanda sama temen-temen muslim yang belum berhijab “kapan nih pake jilbabnya..?” banyak dari mereka yang jawab “insyaAllah ya doain aja” “amin amin doain gue makanya” “mau sih tapi hijabin hati nya dulu deh”  “pengen..tapi belum srek”. Tapi gue cuma bercanda kok nanya nya hehehe (pasti yang pernah gue tanya ngerti lah). Kalau masalah hati sih masing-masing orang aja. Tapi agak kurang setuju sama pendapat “hijabin hati nya dulu” kalau begitu mau sampai kapan ya baru berhijab-_-

Perkembangan hijab juga makin beragam tapi sayang kadang pemakaiannya agak jauh dari syar’i. Malah banyak yang pakai hijab tapi lengan baju nya hanya 7/8 bahkan ¾. Terkadang juga baju ngepress badan. Agak sayang sih… Walaupun gue juga masih jauh dari syar’i tapi seengganya sama-sama berusaha sedikit lebih menghormati makna dari berpakaian muslimah. Tapi adanya hijab modern sekarang ini, bisa meningkatkan banyak nya perempuan yang mulai berhijab karena memang hijab modern itu eye catching, terlihat tetap modis, fashionable dan gak kaku. Ya istilahnya gak akan kalah lah sama baju-baju jaman sekarang. Gue sendiri belum pernah sih coba hijab-hijab yang banyak di tutorial hijab gitu, masih ngerasa gak pantes sih hehe. Masih lebih srek pakai yang gaya biasa dan warna biasa juga karena gak ribet. Apalagi makna dari kata hijab itu sendiri yang sebenarnya menjurus kearah ‘sederhana’.

Kalau yang baru mulai berhijab dan merasa aneh atau gak cocok, dicuekin aja. Toh lama-lama jadi biasa. Jadi lebih enak dan merasa justru aneh pas gak berhijab.

Tapi bukannya pakai hijab memang seharusnya bukan sesuatu yang ‘wah’ ya?. Karena menyangkut masalah kewajiban yang memang harus dipenuhi perempuan muslimah. Ibarat kalau kita melaksanakan shalat lima waktu, jangan berharap kita akan dieluh-eluhkan orang karena kita mengerjakannya. Karena shalat lima waktu ya shalat wajib, memang sudah seharusnya dikerjakan.  

Dan terlepas dari itu semua, sebagai manusia biasa yang banyak khilaf nya memang gak bisa dipungkiri, gue pribadi pun masih sangat jauh dari kata baik, muslimah apalagi sempurna. Juga kalau ada kata-kata dari pendapat gue di blog ini yang salah mohon dimaklumi ya hehe. Semoga makin banyak temen-temen yang berhijab :D
InsyaAllah jika satu persatu kewajiban yang Allah swt tetapkan bisa kita kerjakan, kita bisa jadi manusia yang lebih baik di mata sesama manusia, terlebih di mata Allah swt. Amin ya rabal alamin